Senin, 24 Desember 2007

Saatnya Bupati Engkon Introspeksi


Bagai tak pernah putus dirundung malang. Inilah pepatah yang tepat untuk menggambarkan Kabupaten Ciamis. Sederet kasus yang menyeret para penyelenggara negara terus bertambah. Sebelumnya kasus korupsi DTT dan dana bantuan tsunami yang menerpa pejabat teras. Belakangan menyusul kasus temuan BPK yang membuka kebobrokan Ciamis dalam pengelolaan keuangan. Belum usai bagaimana menyikapi temuan BPK, RSU Ciamis berguncang oleh seorang pasien yang akhirnya melengserkan dr Dedi Rukhwandi dari jabatan direktur.

“Semua kasus tersebut makin meneguhkan bahwa Bupati Ciamis kurang bisa menempatkan “orang-orangnya” dalam kebijakan publik. Malah ada senyalemen suasana “gedung putih” kini terbelah menjadi dua kubu. Ini jelas preseden buruk bagi masa depan Ciamis. Pejabat tidak lagi konsentrasi untuk meningkatkan kinerja. Tapi mereka justru asyik memperebutkan jabatan. Jadi kapan kita bisa menikmati Ciamis Manjing Dinamis,” ? ujar Ketua Jaringan Nurani Rakyat (Janur) Ciamis, Insani Khalik didampingiSekretaris Tatang Djauhari.

Menurut Insani, Bupati Ciamis seharusnya segera melakukan introspeksi dan eveluasi secara menyeluruh. Bukan malah saling menyalahkan dan menuding pihak lain. Ciamis sudah lama menjadi bulan-bulanan para petinggi. “Jadi ini harus segera diakhiri, apalagi jika Bupati Engkon masih ada keinginan maju dalam pilkada mendatang. Tapi hak beliau untuk bersikap seperti apa, yang pasti rakyat kini sudah tidak bisa dibodohi,” ujar Insani.

Jika tausyiah Janur ini tidak direspon, kata Insani,boleh jadi Janur akan mencari figur bupati alternatif yang lebih tahu Ciamis. Banyak nama calon bupati yang lebih familiar daripada incumbent sekarang. “Ya hitung-hitung kita melakukan ijtihad politik untuk mencari kemaslahatan bagi masyarakat Ciamis. Kalau yang ada kurang membawa maslahat kenapa mesti takut mencari figur lain,” pungkas Insani yang mengaku sudah banyak dihubungi para calon bupati. (AMs)***

Tidak ada komentar: